Baru Jongkok di Jamban, Kakek Disambar Buaya

INILAH.COM, Sangata – Kakek Sugito (52), warga dusun marga rukun Desa Singa Geweh, Sangata Selatan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur masih trauma dan stres akibat peristima yang nyaris merenggut nyawanya.

Dia disambar buaya saat ingin buang air besar saat baru jongkok di jamban di Sungai Masabang. Akibat sambaran buaya ganas itu membuat Sugito terlempar ke darat sekitar 1 meter lebih dan nyangkut di pohon bambu sebelum akhirnya selamat.

Meski selamat, ia mengalami luka-luka di badan yang cukup parah dan harus menjalani operasi jahitan di Rumah Sakit Umum RSUD Sangata.

“Buaya yang menyambar saya ukurannya lumayan besar lebar kepalanya sekitar dua ukuran papan,” katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/6).

Diceritakan Sugito, saat menjelang subuh dirinya pergi ke sungai untuk buang air besar. “Namun baru saja jongkok di jamban saya terasa disambar sesuatu hingga terlempar 1,5 meter dan tersangkut di pohon bambu. Suasana masih gelap, saya berusaha berpegangan di pohon bambu sambil mengengok ke kiri dan ke kanan jika ada pohon lain yang bisa untuk berpengangan, namun tidak ada,” ungkapnya.

Benarkah Taj Mahal Lambang Kasih Sayang?

Taj Mahal
Tidak ada artikel di makam yang lengkap tanpa Taj Mahal, sebuah makam megah di Agra, India.
Taj Mahal dibangun pada 1631 oleh Kaisar Mughal Shah Jahan, yang hancur hatinya..
Ketika istrinya Mumtaz Mahal meninggal saat melahirkan.
Tertimpa kesedihan, ia memerintahkan bahwa makam yang paling indah dibangun.

[Image: taj-mahal-from-a-distance.jpg]

Mari kita merenungi kisah cinta nan luar biasa itu..
Sebuah Monumen luar biasa, dengan kehebatan Maha Karya abadi..
Bibangun karena rasa cinta yg luar biasa antara dua insan Manusia..

Sayangnya, ada kisah yg sama sekali bertentangan dengan itu semua..
Sebuah kisah tragis meng atas namakan cinta.. sebuah perlawanan dari kata cinta..

Betapa banyak korban nyawa dari para Budak.. ketika itu dibangun..
Ironisnya, para pekerja paksa dipekerjakan tanpa rasa kasih sayang.. bahkan dengan kebengisan..
Disiksa dan dicambuk tanpa makan yang cukup.. demi sebuah Monumen Cinta !
Menurut cerita yg bisa dipercaya.. bahkan para arsiteknya tangannya dipenggal..
Agar tidak bisa membuat lagi bangunan seindah itu, dimanapun..

Saya sedih setiap kali melihat bangunan itu..
Herannya sampai sa’at ini.. kok banyak yg menyebut itu adalah bukti kasih sayang..
Padahal cerita tentang kepedihan.. pelanggaran hak azazi manusia jauh terpendam dibaliknya..
Begitulah.. pandangan mata kita selalu tertutupi sebuah kemegahan..

Kita tidak akan pernah tahu arti kebenaran, bila tidak mencari tahu.. dan mau tahu..

Pesan moral dalam opini saya..
Keburukan selalu dan sering kali bisa tertutupi oleh sebuah kemegahan..
Kisah seperti ini terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari..
Bagaimana cara pandang kita terhadap Preman yg baik hati itu..

Sering kali kita terkecoh..
Lha.. sebenarnya Boss Preman itu baik hati.. suka sedekah..
Mungkin yg jahat dan brutal itu cuma anak buahnya..

Sumber